Tuesday, October 11, 2016

Tips memilih motor tua

Teman - teman, di sini saya akan bercerita tentang tips memilih motor tua. Di kalangan penggemar motor, terkadang ada yang lebih suka memakai motor tua karena pajaknya lebih murah dan lebih sreg lihat desain motor tua daripada motor baru yang sekarang rata - rata mirip transformers.



Saya dapat pengalaman ini dari waktu mencari si Tigor, ada banyak kesalahan saya dalam memilih motor. Akan saya list 1 1 cek poin nya.

  1. Lihat fisiknya, sulit cari spare part kalau ada bagian yang rusak, untuk motor populer berusia di bawah 20 tahun sih masih ada kemungkinan ada yang jual spare part kondisi baru nya, kalau misal tidak ada spare part baru nya, coba cek ke pedagang barang bekas. Saya ketemu ada model bisnis di mana si pedagang beli motor bekas lalu dia mutilasi dan dia jual satuan, memang lebih untung sih dengan melakukan itu. Kalau masih tidak dapat, lebih baik tidak usah beli daripada kesal karena barang tidak akan bisa sempurna.
  2. Lihat mesinnya dengan seksama, siapkan tisu atau kain lap, lihat apa ada yang retak, lap sedikit di bagian kotorannya dan dilihat apa itu oli. Cium bau di rongga mesin apa ada bau bensin atau bau oli. Kesalahan saya kemarin menghiraukan bau menyengat dari kisaran mesin yang ternyata oli merembes dari gasket nya. Paking atau gasket yang bocor hanya bisa diperbaiki dengan turun mesin, minimal habis 400 ribu untuk Honda Tiger.
  3. Cek keran bensinnya, kalau selalu di kondisi off, besar kemungkinan bensin bocor. Bensin bocor, masalahnya di karburator, di sisi pelampung, jarum ataupun lubang saluran bensin.
  4. Pasang kunci, sekedar nyalakan saja kontak nya, cek semua lampu apa ada yang mati, jangan terima alasan bahwa lampu nya mati dan belum sempat ganti, bisa jadi itu sesuatu yang terlihat kecil tapi besar di belakangnya. Biasa ada yang mati karena kabel bodi nya konslet, kabel bodi bisa mencapai 500 ribu yang original.
  5. Coba starter pakai electric starter, kalau tidak menyala, masalahnya bisa macam - macam, bisa aki, bisa bendik nya, arangnya, dinamo nya. Di sini saya tidak kena masalah pas beli, tapi pas dibawa jalan setelah dibeli, arang dan dinamo nya hangus, ntah salah di mana. Bahkan akhirnya sampai ke bendik nya pun saya ganti karena konslet dan starter nyala terus.
  6. Sampai di tahap ini mesin menyala, dengarkan suara nya dengan baik. Kebanyakan motor tua ada bunyi kasar sedikit, dicari sumber bunyi di sisi kanan atau kiri, kalau di kiri paling ganti rantai keteng beserta LAT nya (sekitar 1 juta untuk Tiger), yang jadi masalah kalau bunyi nggak cuma di kiri, siapkan uang untuk turun mesin dan ganti Noken As dan Pelatuk nya (kalau di bengkel resmi biasa disuruh ganti 1 set).
  7. Dengarkan suara knalpot nya, apa irama nya konstan atau tidak stabil. Suara knalpot yang tidak enak (tidak ada ritme nya atau ada bunyi seperti honda GL lama menunjukkan ada masalah di karburator)
  8. Cek filter nya, kondisi open filter kah ? box filter masih ada atau tidak ? filter pakai busa, kawat kasa biasa ataupun kawat rapat merek Ferrox ? Kalau open filter dan karburator masih pakai bawaan, siapkan uang untuk minimal ganti karet vakum karburator atau bahkan 1 karburator karena karet vakum sangat mudah robek kalau terkena debu.
  9. Cek karburator nya, apakah pakai karburator 2 tak atau original nya. Kalau karburator 2 tak, harus dicoba di blayer pelan dari bawah ke atas, karena karburator 2 tak beda sistem dengan 4 tak, diperlukan modifikasi tambahan supaya bisa bekerja dengan baik seperti 4 tak. Soal ini akan saya ulas di artikel berikut nya. Kebanyakan cuma bisa memilih mau enak di putaran bawah atau atas, kalau bawah nya enak, atas nya brebet, bawah nya brebet atasnya enak.
  10. Lihat stationer nya, stabil kah ? kalau banyak gerak dengan rentang lebih dari 200 rpm pasti ada masalah ntah di klep atau karburator nya. Di sini saya meremehkan stationer hanya melihat bisa langsam saja dah cukup, ternyata klep bocor berakibat motor suka galau terutama kalau hujan.
  11. Di gas pelan dari idle ke 3000 lalu ke 7000, teruskan sampai 9000 sambil dengarkan suaranya, rasakan ada nggak yang aneh dan perhatikan knalpot nya. Lalu gas cepat ke 9000 keluar asap nggak, kalau keluar warnanya apa. Kalau keluar asap warna hitam, karburator nya bermasalah (kelebihan bensin). Kalau ada asap putih kebiruan, berarti mesin tidak sehat. Turun mesin untuk membetulkan motor ngebul sekitar 3-4 juta kalau Honda Tiger.
  12. O ya pastikan speedometer jalan. Kalau tidak jalan, apapun alasannya, perlu ganti gigi nanas dan kabel nya bisa habis 300 ribu.
  13. Terakhir, wawancara dengan pemakainya, pakai oli apa, ganti oli tiap berapa lama, berapa jarak tempuh per bulan. Motor harian biasa dipakai 500-1000 km per bulan, di atas itu berarti jarak jauh. Tinggal di cross check dengan km nya cocok atau tidak, kalau tidak cocok mungkin ada masanya speedometer mati. Kalau pakai oli standar motor, penggantian maksimal 1500 km, lebih dari itu berakibat motor tidak sehat. Kalau motor biasa diservis di bukan bengkel resmi, siapkan uang lebih buat ganti karburator. Karburator vakum perlu hati - hati dalam perawatannya dan biasa bengkel biasa salah penanganan berakibat karet vakum karburator bermasalah.
Ingat, kebanyakan orang Indonesia hanya jual motor kalau ada masalah, ntah itu masalah di pembayaran atau masalah di mesinnya, jadi kita perlu cari tahu masalahnya dengan baik, penjual akan berusaha menyembunyikan masalahnya, kita perlu gali sedalam - dalamnya. Motor yang dalam kondisi sangat baik pasti dijual dengan harga mahal dan tidak akan buru - buru dijual kecuali penjualnya memang sedang nafsu mau beli motor baru. Kebanyakan masalah ada di:
  1. Kelistrikan (kabel bodi, konslet, aki mati) [1-2 juta]
  2. Karburator (bensin bocor, tidak langsam atau susah langsam) [2 juta original, 500 ribu KW]
  3. Mesin ngebul (ring seher cacat, piston baret) [3-4 juta]
  4. Oli rembes (gasket) [400 ribu]
  5. Speedometer mati [300 ribu]
Selamat mencari

No comments:

Post a Comment