Thursday, June 15, 2017

Review Filter Ferrox


Baru aja buka - buka artikel lama soal review filter udara racing eh ternyata kelupaan bikin review filter udara Ferrox di honda Tiger. Di artikel sebelumnya saya sudah ulas mengenai filter udara racing TDR dan KTC di mana keduanya bagus tapi kalau kena hujan bermasalah alias bikin mesin ngadat. Dan sekalipun sil klep sudah diperbaiki tapi tetap kalau hujan bikin mesin mogok.

Pemilik si Tigor sebelumnya melepas busa filter walaupun karburator nya masih original, hal ini ternyata berefek penumpukan deposit di ruang bakar yang mana akhirnya baru selesai setelah saya pakai redline complete fuel system cleaner. Selain itu ketika dibawa ke bengkel resmi, oleh mekaniknya dicoba gas disentak dan efeknya dari knalpot keluar asap hitam, ini mengkonfirmasi bahwa banyak tumpukan sisa pembakaran di ruang bakar, itu juga berarti campuran bensin terlalu kaya. Kenapa terlalu kaya ? PE 28 memiliki ukuran venturi 28, memberikan supply  bensin yang lebih banyak tapi average fuel ratio tetap harus dijaga di 14. Berarti perlu supply angin lebih banyak kalau mau ideal.

Jadi dilema kan ? Pakai box filter bawaan, bensin terlalu kaya. Pakai filter bentuk corong, ngadat pas hujan. Balik ke karburator ori, mahal. Akhirnya diputuskan coba pakai filter Ferrox. Filter ini saya tebus seharga 325 ribu di tokopedia. Menurut promosinya, filter ini memberikan supply angin yang kencang dan tetap melindungi mesin motor dari kotoran. Oke kita coba, kita lihat apa performance nya sebagus filter model corong. Kalau masih gak bisa ya beli pelindung hujan atau balik ke karburator original deh. Sempat terpikir juga buat jual si tigor, tapi coba dulu solusi lain.

Dan hasilnya, memang sebagus filter model corong dan tidak galau pas hujan. Akselerasi bagus, bisa ngejar CB 150 R dan tidak ada lagi asap hitam pas rpm tinggi. Demikian review filter Ferrox, terima kasih sudah membaca.

Sunday, April 30, 2017

Cara menghitung dosis fuel system cleaner

Sore teman - teman, berikut saya akan membahas cara menghitung dosis fuel system cleaner. Ada 2 cara penggunaan fuel system cleaner:

  1. Dengan menuang langsung dalam jumlah besar (shock doze)
  2. Dengan menuang dalam jumlah sedikit namun rutin
Ada beberapa kelebihan dan keuntungan dari masing - masing metode, shock doze dipakai untuk motor yang penggunanya malas servis (sudah lama nggak diservis, biasa ada masalah dengan langsam, antara klep nya kotor atau ruang bakar kotor atau karburator kotor dan sulit dibersihkan). Atau diberikan dalam dosis reguler di mana dosis pembersihan 2x dosis servis ringan (dari salah 1 pembahasan di forum yang saya masih cari kembali link nya)

Kita mulai dengan shock doze, untuk sepeda motor cukup 4 fl oz atau 118 ml untuk 1 tangki motor sport (diasumsikan ukuran 13-15 liter). Untuk mobil 1 botol untuk 1 tangki.

Maintenance doze, atau dosis reguler setara servis ringan. Kita lihat gambar di atas direkomendasikan 1 botol bisa untuk 100 gallon atau 378 liter, 378 liter saya bagi dengan 443 ml saya dapatkan 1.17 ml saya bulatkan ke 1.25 ml karena saya pakai sendok takar obat (5 ml 1 sendok). Dengan kata lain setiap isi bensin, untuk setiap liter yang saya isikan saya masukan 1/4 sendok takar ke tangki sebagai pengganti servis ringan. Itu juga berarti untuk keperluan pembersihan ruang bakar secara perlahan, saya masukan 2.5 ml untuk setiap liter bensin yang saya isikan ke tangki.

Dalam kondisi nyatanya begini, tangki saya custom ukuran 16 liter, sekali isi bensin 12 liter lebih sedikit (Shell Super 100 ribu), Jadi saya masukan 6 sendok takar ke tangki bensin (2.5 ml itu setengah sendok takar, 12 saya kali setengah dapat 6). Itu berjalan selama 2000 km, sekarang langsam si tigor sudah baik, ada sedikit lambat turun di RPM 1800 ke 1600 kalau mesin panas tapi ada kemungkinan itu faktor jarum skep PE 28 yang terlalu kurus. Sekarang si Tigor sudah beralih ke dosis servis ringan yaitu 3 sendok takar setiap isi bensin.

Demikian cara menghitung dosis fuel system cleaner, semoga membantu.

Review Redline Complete Fuel System Cleaner


Siang teman - teman, setelah sekian lama tidak melakukan blogging, akhirnya di liburan panjang ini bisa mulai blogging lagi. Kali ini saya akan review redline complete fuel system cleaner yang sudah ditenggak oleh si Tigor selama 4 bulan dan sudah berjalan 2000 km. Alasan saya pakai ini, karena ntah kenapa performa si Tigor selalu bagus sepulang dari servis dan memburuk kurang lebih 2 minggu setelahnya dan saya baca seharusnya nggak perlu sesering itu servis di samping banyak mengeruk isi kocek. Selain itu saya ada kecurigaan ruang bakar si Tigor kotor karena sempat ada masanya campuran bensin nya terlalu kaya efek pakai karburator PE 28 tapi ada masanya filternya masih kawat kasa (yang seharusnya dipakai buat penahan busa filternya.

Pada mulanya saya terlintas untuk pakai Shell V-Power karena iklannya yang mengatakan bisa sekalian membersihkan ruang bakar, bahkan sempat pakai 2x isi full tank. Tapi ada kekuatiran bisa muncul fuel dillution karena oktan nya terlalu tinggi untuk Honda Tiger. Alternatif lain Yamaha Carbon Cleaner, namun nggak saya pilih karena berdasarkan review masih kurang bagus. Akhirnya ketika jalan - jalan ke Ace Hardware, saya melihat Redline Complete Fuel System Cleaner ini dan segera mencari referensi. Dan ternyata dia ada di peringkat 7! Dan setelah riset lebih lanjut, isinya sama dengan Chevron Techron Concentrate yang mana ada di peringkat 5. 

Lebih lanjut, saya menemukan bahwa fuel system cleaner yang bagus berisi Polyester Amine dan Redline berisi 30-50% PEA. Setelah baca semua itu baru keesokan harinya saya ke TODA, karena di sana lebih murah. Kalau tidak salah sebotolnya dihargai Rp 130.000 di sana, langsung saya beli, tapi pakai nya di rumah pas jam makan siang.

Saya pakai dengan cara pemakaian gradual, 1 botol dirancang untuk dipakai selama 3000 km, dengan perhitungan yang saya masih harus cari lagi rumusnya, saya dapat dosis 2.5 ml per liter untuk shock doze dan 1.25 ml per liter untuk regular maintenance. Detail perhitungannya akan saya bahas di artikel yang lain. Sensasi pertama, si tigor seperti lari lebih kencang. Lalu si tigor ini sebetulnya sempat ada masalah yaitu rpm nya ngayun kalau sudah panas, kemungkinan nya antara salah setelan klep atau klep nya kotor. Setelah 2000 km, rpm nya sudah tidak mengayun kalau setelan angin nya pas. Dan saya bawa si tigor ke bengkel juga cuma karena tangki nya kemasukan air, di luar itu tidak ada keperluannya untuk servis. Singkat cerita, saya puas dan sekarang si tigor tetap minum tapi dosis lebih ringan, sekian review redline complete fuel system cleaner semoga membantu.

Thursday, December 22, 2016

Kenali gejala putusnya kabel kopling dan pencegahannya


Sebagai sesama penyemplak motor kopling atau juga dikenal sebagai motor batangan, kopling bagian yang sangat penting dari hidup kita hehehe. Ya gimana nggak, kalo gak ngopling gimana mau jalan tu motor ya gak ? Nah bulan kemarin si Tigor habis ganti kabel kopling, padahal kabel sebelumnya original dan baru jalan 1500 km alias 3 bulan. Nah dekat - dekat peristiwa itu saya ingat - ingat gejalanya supaya bisa antisipasi, jadi bisa kenali gejala putusnya dan pencegahannya.

Pagi hari waktu berangkat kantor ada yang aneh dengan si Tigor, kopling nya selip di kisaran gigi 1 dan 2 dan kembali ke netral. Hal yang sama kejadian juga di siang hari waktu makan siang. Lalu sore harinya pas pulang dan terkena macet, terasa ada yang putus di kabel kopling nya, seperti ada yang "cetak", lalu abis itu jalannya dah mulai gak bener. Jadi teman - teman, kalau mulai berasa kopling kayak cuma masuk setengah dan gak pas, itu dah gejala awal, sebaiknya langsung ke bengkel dan ganti kabel nya. Apalagi kalau ada sensasi seperti ada yang putus, itu berarti dah parah.

Anehnya, kabel kopling Megapro saya baik - baik saja sekalipun umurnya sudah 18 tahun, dan kabel kopling CS1 teman kerja juga baik walaupun sudah 8 tahun. Jadi masalahnya di mana ? setelah konsultasi di forum, ternyata masalahnya ada di karet pelindung kabel kopling.


Barang kecil tapi besar pengaruhnya namun sering disepelekan, karet ini melindungi dari masuknya air ke kabel kopling, selain itu kabelnya pun perlu diminyakin, saya biasa pakai minyak Singer aja, sebulan sekali saya minyakin. Minyak itu menghalau masuknya air ke saluran kabel.

Nah dari salah satu blog, ada diceritakan kalau dia menuntun motornya melewati beberapa bengkel karena sulit cari kabel kopling yang cocok, jadi disarankan bawa kabel kopling cadangan, jadi sesampainya bengkel tinggal minta ganti aja bayar 5000 buat jasa nya.

Jadi pencegahannya 2:
  1. Pakai karet pelindung kopling
  2. Minyakin kabel kopling minimal sebulan sekali
  3. Bawa kabel cadangan
Demikian cara kenali gejala putusnya kabel kopling dan pencegahannya. Semoga membantu.


Monday, October 31, 2016

Tips merawat karburator

PD 26 karburator orisinil Honda Tiger

Salam long drain teman - teman, siang ini blogging sekalian nyatet hasil riset dulu soal karburator. Soal karbu ini dah lama saya riset karena si tigor dari awal diadopsi masalahnya selalu di karburator, tanya sana sini nemu informasi macam - macam sampai akhirnya saya tulis di sini. Saya bukan mekanik, bukan lulusan teknik mesin juga, jadi kalau di tanya soal permasalahan di karbu belum tentu saya bisa jawab. Informasi yang akan saya tulis di sini bersumber dari dialog dengan beberapa mekanik, dari yang resmi sampai yang gak resmi, sampai ke seseorang mantan QC di sebuah pabrik merek terkenal di Indonesia. Saya sajikan dalam bentuk tips dan penjelasannya saja, untuk sudut pandang permasalahan akan saya bahas di artikel yang lain
  1. Jangan sering diservis. Kalau tidak bermasalah, jangan dibongkar, karena di setiap pembongkaran beresiko ada bagian dalamnya yang bermasalah, baut baut nya bisa aus. Sebelum memutuskan untuk servis, cek akselerasi dan deselerasi, kalau masih bagus, nggak usah diservis (tapi tetap perlu ganti oli lho ya)
  2. Kalau harus servis, ke bengkel resmi yang mekanik nya tahu cara servis karburator yang betul. Yang betul gimana ? Yang perlu diperhatikan itu karet vakum, karena paling mudah baret, robek dan getas (terutama kalau terkena bensin). Berarti pas baru dilepas, dipegang posisi berdiri supaya bensin nggak tumpah membasahi karet vakum, yang dibuka cuma bagian bensin di bawah dan dibersihkan. Kenapa kalau bukan bengkel resmi ? bengkel pinggir jalan biasa berpengalaman pegang motor 2 tak yang karburator nya nggak pakai karet vakum, cara handle nya beda. Karburator didesain untuk bertahan seumur motor, megapro saya dari 99 karburator nya masih bagus, selalu dipegang oleh bengkel resmi yang tahu cara handle karburator vakum. Nggak semua bengkel resmi bagus, yang mekanik nya sok tahu juga banyak.
  3. Jaga kualitas bensin yang masuk, kalau hobi pakai premium, pasang filter bensin. Kalau biasa kasih bensin non subsidi ke motor nya, urusan ini aman. Bensin yang bagus disamping menjaga kondisi karburator, juga menjaga kebersihan ruang bakar.
  4. Pakai filter udara yang bagus. Sebisa mungkin pakai box filter, filter open model corong masih kurang bersih, kalaupun bersih, abu pembakaran dari ruang bakar bisa keluar lagi dan kalau di filter corong beresiko membuat piston / botol skep baret dan paling parah tabung skep baret dan berakibat motor lambat langsam (gas lambat turun). Kalau pakai filter model busa, diganti sesuai periode nya, ada model filter udara yang tidak boleh disemprot bensin seperti di Scoopy dan Beat. Kalau butuh performance, pakai filter model kawat halus seperti Ferrox.
Sederhana tapi sulit dilakukan, buktinya banyak karburator yang bermasalah setelah 5 tahun. Waktu saya diskusi dengan orang QC soal umur karburator yang cuma 5 tahun, dia langsung tanya "mas, servis di bengkel biasa ya?", nah soal si tigor sih sepertinya pemilik sebelumnya lalai di sana, tapi megapro saya masih sehat karburator nya sampai sekarang, pasti karena mekanik nya betul handlenya. Karburator mahal, orisinil nya Tiger 2 jutaan, lebih baik dijaga dengan baik. Demikian catatan hasil riset saya, semoga bermanfaat.

Saturday, October 29, 2016

Rekomendasi oli untuk motor tua

Si Tigor saat mau minum oli diesel
Malam teman - teman, salam long drain! Saat ini saya mau menuangkan catatan riset saya seharian ini. Saya punya motor tua yang salah satu alasan beli nya untuk mencoba oli sesat (salah dua nya buat obyek hiburan di tengah pekerjaan), membaca diskusi di group LDIC di facebook membuat saya bertanya tanya "oli mana kah yang cocok untuk si tigor ?". Si Tigor sebuah Honda Tiger Revo buatan tahun 2007, masih menggunakan flat tappet, dan kopling basah. Mesin nya masih standar dan sehat walafiat. Nah dari titik itu saya mulai melakukan riset. Di sini saya tidak membahas mengenai kenapa pakai oli mobil dan motor sementara banyak oli motor tersedia, jadi oli long drain yang sudah JASO MA atau JASO MA2 tidak saya pertimbangkan. Kriteria nya sederhana, bisa dipakai minimal 2000 km, melindungi mesin dari kerusakan dan bisa membuat mesin menjadi bersih kalau bisa kinclong tanpa harus turun mesin. Si Tigor sendiri, menurut pengakuan pemilik sebelumnya, selalu memakai oli Shell Helix HX5 yang di ganti setiap 2 bulan (1000 km). Artikel ini berguna untuk semua pemilik motor tua yang pakai flat tappet, kopling basah itu sudah pasti (kalau ada yang pakai kopling kering dan ngaku tua itu cari alasan buat ganti motor atau sedang cari perhatian).

Kita mulai dari flat tappet nya, untuk menjaga kesehatan flat tappet nya, diperlukan kandungan Zync / Seng yang tinggi. Dan Zync ini ternyata mempunyai efek samping untuk mesin mobil yaitu mengurangi umur catalytic converter. Sehingga di API SM kadar nya diturunkan jadi 1000 ppm dari yang biasanya 1200 ppm di API SL, bahkan turun lagi ke 800 ppm di API SN. Jadi kesimpulan sementara kalau mau menjaga kesehatan flat tappet nya API maksimal API SL kalau pakai PCMO. Bagaimana dengan oli diesel ? Ternyata turun juga di API CJ-4 jadi 1000 ppm, jadi kalau mau pakai oli diesel cari yang API nya maksimal API CI-4.

Lalu kita masuk ke kriteria selanjutnya, yaitu kopling basah. Sederhana sekali, cari oli yang tidak ada spesifikasi ILSAC GF-4 dan ILSAC GF-5 karena 2 spesifikasi itu menyaratkan keberadaan aditif yang bisa membuat kopling jadi licin dan selip. Di luar dari itu tinggal tanya tanya di grup saja kalau nemu oli aneh - aneh dan pengin nyoba.

Nah di luar dari itu si Tigor memerlukan oli dengan spesifikasi 20w-50 atau SAE 40 kalau menurut buku manual. Bisa pakai yang lebih encer tapi bunyi nya berisik. Yang masuk nominasi:
  • Mesran Super 20w-50 API SG/CD, kental nya pas, tapi gak bisa bikin mesin bersih, pemakaian di motor cuma sekitar 750-1500 km, lebih dari itu beresiko membentuk sludge. Harga murah, cuma 35 ribu.
  • Prima XP 20w-50 API SJ/CD, sama dengan mesran super, masa drain nya sama tapi harga lebih mahal, sekitar 60 ribu.
  • Meditrans SX 15w-40 API CH-4, rata - rata pemakai MSX ini merasa motor nya nggak enak di 500 km pertama, mesin jadi bersih, sedikit lebih berisik, harga terjangkau cuma 48 ribu pada saat penulisan artikel ini. Pemakaian kurang lebih 2000 km.
  • Pertamina Fastron Diesel 15w-40 API CI-4. enak dari tuangan pertama, mesin berisik, harga 66 ribu. Pemakaian 3750-7500 km.
  • Pertamina Fastron Techno 15w-50 API SL/CF. Kental nya pas, tergoda ada nano guard nya, tapi bisa bikin mesin bersih nggak nya diragukan.
Di luar dari yang disebut di atas masih ada oli - oli lain seperti Shell HX3, Duron XL, dan masih banyak lagi. Untuk saat ini saya condong ke PFT 15w-50 (warna ungu) karena review nya bagus dan API nya cocok, untuk kebersihan mesin mungkin setahun sekali di flush pakai MSX saja cukup.

Terima kasih sudah membaca

Friday, October 28, 2016

Mesin galau di saat hujan mungkin ini penyebabnya

Hari hujan seperti saat ngetik ini mengingatkanku saat saat si Tigor suka galau pas hujan. Pernah ada masanya abis hujan deras dia gak mau di starter, ternyata problem di filter udara nya. Abis ganti merek TDR bisa di starter tapi kalau riding di tengah hujan tetap langsam berkurang. Bahkan pas sudah pakai box filter pun masih ada gejala demikian walau lebih mending daripada pakai filter model cone.

Nah ditambah ditemukan ada sedikit rembesan oli di blok mesin si tigor dan oleh seorang mekanik divonis harus turun mesin ganti paking dan berhubung suara mesin agak berisik disuruh sekalian ganti noken as dan pelatuk nya. Tambah galau dan pusing. Awalnya gak mau perbaiki dulu nunggu lebih parah, nah sempat googling nemu artikel yang bilang kalau paking head bocor juga berefek ke langsam kadang-kadang turun. Akhirnya membulatkan tekad datang ke AHASS Piramida Motor yang di Roxy Mas. Dilihat sekilas sih vonis nya sama, ya sudah masuk ke bengkel deh opname seminggu.



Gak lama sesampainya kantor (naik si Kupi), eh bengkel nelpon bilang "mas, dah dibongkar, yang bocor bukan paking nya tapi seal klep, tapi stok kita kosong, besok baru ada barangnya", sip dah gak jadi keluar uang jutaan. "tapi mas, berisik nya gimana ?" kata mekanik nya "nanti kita cek, kayaknya sih tensioner nya lemah". Waduh , itu tensioner mahal, baru ganti sebulan lalu di sebuah bengkel resmi di seberang kantor. Ya sudahlah, kalau memang bermasalah mending diganti. Singkat cerita seal nya diganti tapi tensioner nya dibiarkan dulu karena mereka nggak punya stok...

Kebetulan saya di grup HTML (Honda Tiger Mailing List) ada yang share jualan spare part ori HGP, YGP dan SGP namanya Crom Motor. Dia terkenal di kaskus spesialis menyediakan spare part ori, saya kontak lah dia. Eh ternyata ngobrol ngobrol, beliau pernah kerja jadi staf QC AHM, dan kondisi langsam suka gak stabil itu juga bisa disebabkan karena o-ring klep bocor atau setelan klep nya nih gak bener. Ya sudah berarti ada kemungkinan dah betul, saya rasakan dulu, kalau masih gak beres ya order o-ring ke beliau karena buat setel klep kudu buka tutup nya khan dan kalau tutup dibuka, o-ring wajib ganti atau resiko oli rembes...
Nota jasa bengkel

Nota suku cadang

Berapa biayanya ?
Servis besar 100.000
Ongkos ganti gasket 19.800
O-ring 35x3 2.000
O-ring 75x2.5 2.500
Oli MPX3 35.000 (Lupa nanya oli dikeluarkan nggak pas proses pasang dan cek, prefer ganti daripada oli kotor masuk lagi)

Lewat seminggu baru ganti tensioner (500.000) dan ongkos pasang (30.000)

O-Ring dah diganti, tensioner dah diganti, sekarang langsam si tigor stabil... suara juga nggak berisik, dia dah sehat walafiat, cuma setelah pakai box filter kok tarikannya berkurang jauh... artikel berikutnya soal review filter Ferrox ya, stay tuned